yang sudah kuukir sebagai bingkai hidup?
adakah aku selalu bersyukur Kepada sang Illahi?
kalaulah tidak sederas air hujan...atau seluas samudera dan lautan
barangkali senoktah saja?
Coba mengingat
coba kembali ke masa lalu
mencari...barangkali ada sudah kutorehkan noktah yang berarti itu....
kuhitung... berapa banyak syukur atas segala kenikmatan ini...
kalaupun setitik noktah tipis itu kutemukan
kalaupun sekeping sudut hati yang pernah bersyukur itu pernah ada
namun...akhirnya tetap membuatku MALU...karena
noktah itu tak sebanding
dengan masa panjang ini
ribuan waktuku mungkin tersia-sia
syukurku tak sebanding
dengan waktu yang dianugerahkan-Nya,
dengan nikmat yang melimpah...,
di sepanjang waktuku ini
aku mengembalikan tanya
pada diriku sendiri
akan dibawa kemana hari esok?
...
Ku hanya ingin
kalaupun tak kuasa menyeimbangi pengabdianku dengan lautan nikmat-Mu
berikanlah lagi ku waktu
untuk senantiasa mengingat-Mu
dalam setiap helaan nafas
yang setiap hembusannya pun adalah limpahan asa-asa baru
sehingga tidak hanya noktah itu saja
namun adalah hidup yang sudah kumaknai sepenuhnya
Amiin
Percetakan Negara, 16 April 2008